Puluhan Kostum Badut Disita, Gepeng dan Pengamen Luar Palembang Sudah Mulai Memaksa Ketok-ketok Mobil Pejabat

Puluhan pakaian badut disita tim Dinsos dan Sat Pol-PP Palembang dari 14 titik yang dirazia. foto: yudhi/sumeks.co–

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Kian marak manusia badut  beraksi di persimpangan lampu merah Kota Palembang. 

Selain melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2013, juga membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

Petugas tim penjangkauan Dinas Sosial (Dinsos) Palembang melakukan penjaringan. 

Puluhan manusia badut pun terjaring. “Butuh beberapa hari, tim penjangkauan menjaring puluhan manusia badut ini,” kata Enos Gresik SE MSi, Subkoordinator Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Palembang, Kami, 30 Maret 2023.

Mereka terjaring dari 14 titik. Meliputi jalan baru arah bandara, simpang flyover, simpang tiga Alang-Alang Lebar, simpang Polda Sumsel, simpang Charitas, simpang empat flyover Jakabaring, simpang Patal, simpang Macan Lindungan, simpang Taqwa serta simpang M Isa.

“Petugas pun menyita peralatan badut mereka,” ucapnya.

Puluhan manusia badut yang terjaring itu diserahkan ke Sat Pol-PP Kota Palembang. 

Mereka akan menjalani sidang yustisi. “Manusia-manusia badut ini sangat bandel. Telah berulang kali terjaring, masih bandel,” tuturnya.

Kabid Bina Tibjm Transmas Sat Pol-PP Kota Palembang, Cherly Panggar Besi SE, mengatakan, pihaknya siap menampung manusia badut yang terjaring itu. Mereka akan disidang yustisi. 

“Sat Pol-PP dan Dinsos terus kerja sama menjaring anjal, gepeng, manusia silver serta manusia badut,” tegasnya.

Terpisah, pemerintah kecamatan Seberang Ulu I bersama Sat Pol-PP tingkat kecamatan serta instansi vertikal lainnya menertibkan gepeng, pengamen jalanan serta anak jalanan. 

Aula kantor Camat kini menjadi rumah singgah. Salah satunya ada warga dari Medan Sumatera Utara, yang tersasar.

Camat Seberang Ulu I, Mukhtiar Hijrun SSTP MSi mengatakan banyaknya gepeng, anjal dan pengamen membuat masyarakat resah.

Mulai minta uang dengan cara paksa pada pengendara. Bahkan mobil pejabat di lingkungan Pemkot pernah menjadi sasaran mereka.

“Sudah semakin berani. Kaca kendaraan pejabat saja sudah mereka ketok-ketok untuk minta uang,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya lakukan penertiban. Setidaknya ada 20 gepeng, anjal dan pengamen yang terjaring.

“Kami tampung di rumah singgah. Selanjutnya akan kami bina dan ajak mereka untuk mengikuti tausiyah Ramadan,” jelas Hijrun. 

Harapannya, para gepeng, anjal dan pengamen mendapat pendidikan serta ceramah agama.

Pihaknya juga melakukan pendataan untuk tahu identitas dan domisili para gepeng, anjal dan pengamen

“Ternyata banyak yang dari luar Kota Palembang. Misalnya Banyuasin, Ogan Ilir bahkan ada yang dari Medan karena tersesat,” ungkapnya.

“Umumnya yang datang dari Banyuasin dan Ogan Ilir merupakan pengemis dadakan jelang Ramadan dan Idulfitri,” pungkasnya. (iol/yud)

Kadus dan Istri yang Ditemukan Tewas di Banyuasin Diduga Korban Perampokan

Kadus dan Istri yang Ditemukan Tewas di Banyuasin Diduga Korban Perampokan
Kondisi Kadus dan istrinya saat ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Foto : dokumen/sumeks.co–

BANYUASIN, SUMEKS.CO – Setelah dilakukan olah TKP, anggota Polsek Pulau Rimau dan Satreskrim Polres Banyuasin langsung membawa jenazah Kepala Dusun (Kadus) dan istri yang ditemukan tewas mengenaskan Rabu 12 Oktober 2022 ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang. 

Bambang, Sekretaris Camat Pulau Rimau Banyuasin mengatakan kalau korban Sunardi merupakan Kepala Dusun III tersebut yang diduga menjadi korban perampokan merupakan kerabat dari Kepala Desa Nunggal Sari.

“Korban Sunardi merupakan kakak ipar Kades, ” katanya. 

Artinya, korban Sri Narti istri dari Kepala Dusun merupakan ayuk kandung dari Kepala Desa Nunggal Sari. 

“Saat ini kedua jenazah dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara M Hasan Palembang,” katanya.

Sunarna, Kepala Desa Nunggal Sari Kecamatan Pulau Rimau Banyuasin mengatakan kedua korban masih memiliki hubungan keluarga dengan dirinya. 

“Korban (Sunardi) itu kakak ipar saya, kalau (Srinarti) ayuk kandung saya,” katanya.

Tentunya dengan kejadian yang termasuk sadis ini, dan peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi di Desa Nunggal Sari. 

“Kejam, ini sudah melewati batas, ” jelasnya.

Oleh sebab itu ia selaku Kepala Desa serta keluarga korban meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku. 

“Pelaku semoga cepat ditangkap, diadili sesuai aturan undang undang yang berlaku,” bebernya. 

Saat ini pihak keluarga masih berduka, sehingga ia tidak dapat informasi secara detil terkait kejadian itu. “Masih berduka,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dusun (Kadus) Desa Nunggal Sari, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, Rabu 12 Oktober 2022 sekitar pukul 04.00 WIB.

Korban diketahui bernama Sunardi dan istrinya Srinarti. Keduanya ditemukan di dalam kamar oleh seorang karyawan korban.

Kejadian tersebut dibenarkan Bambang, Sekretaris Camat Pulau Rimau. 

“Ada salah satu karyawan korban ingin mengambil mobil dan menemukan korban sudah tak bernyawa,” kata Bambang singkat.

Hingga berita ini diturunkan, petugas kepolisian masih melakukan evakuasi terhadap dua jenazah.

Top… Mantan Bupati ini Jadi Sekda

Supriono. foto: edy handoko sumeks.co

SUMEKS.CO, PALEMBANG – Lengkap sudah perjalanan karier mantan Bupati Banyuasin Suman Asra Supriono, mantan Bupati Banyuasin. Supriono hari ini (30/8) dilantik Gubernur Sumsel H Herman Deru sebagai Pj Sekda menggantikan Ahmad Najib yang selama ini menjabat sebagai pelaksana tugas.

Pelantikan mantan wabup Banyuasin saat berpasangan dengan Yan Anton Ferdian ini dilakukan di Graha Bina Praja, Senin (30/8) pukul 09.00. Hampir seluruh pejabat eselon II Pemprov Sumsel hadir. Termasuk Wagub H Mawardi Yahya.

Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian.

Sebelum menjadi wakil bupati Banyuasin pada 2013 lalu, Supriono merupakan pejabat karier di kabupaten berjuluk Sedulang Setudung itu. Yakni sebagai Inspektur Kabupaten. Terpilih sebagai wakil bupati, Supriono menjadi bupati karena Yan Anton Ferdian tersandung kasus korupsi.

Putra Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed itu harus menjalani hukuman. Secara otomatis, Supriono naik menjadi bupati sampai akhir masa jabatan berakhir pada 2018. Pilkada 2018, Supriono tidak mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Dia memilih menekuni kariernya sebagai birokrat dan pindah ke Pemprov Sumsel. Jabatan Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian diemban dan mengantarnya ke posisi Sekda. (edy/dom)